Cikarang Bekasi: Panen Padi Tabela Hasilnya Meningkat 2,2 Ton Per Ha Dari Panen Biasa
Saturday, 7th December, 2019 | 935 Views

KESUNGGUHAN PETANI MERAWAT tanaman padi diyakini bisa memberikan hasil yang lebih baik daripada tanaman yang tidak diurus dengan sungguh-sungguh. Contohnya, melalui program tanam tabur benih langsung (Tabela) di Desa Pasir Panjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, hasil panen yang benihnya tidak disemai itu bisa meningkat sebanyak 2,2 ton per hektate (ha) dari panen-panen sebelumnya.

     Hal itu diungkapkan oleh Kepala Perencanaan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Ugi Sugiharto, SIP,MM kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di kantornya, baru-baru ini. Tanaman padi yang dipanen tersebut berada di lahan yang pada akhir Juli 2019 yang lalu ditanami dengan pola tabur benih langsung atau Tabela, yaitu benih tanpa mengalami persemaian terlebih dahulu, tetapi langsung ditaburkan dengan cara berjalan maju atau mundur.

      Menurut Ugi Sugiharto, pada panen padi dengan pola Tabela itu dilakukan pada tiga titik ubinan dengan jarak masing-masing 2,5 meter kali 2,5 meter atau luasnya mencapai 6,25 meter persegi. Pada ubinan titik A didapat sebanyak 6,430 kilogram (kg), ubinan titik B didapat 7,615 kg dan pada ubinan titik C sebanyak 6,235 kg. Totalnya adalah 20,280 kg. Atau dengan kata lain rata-rata hasilnya 20,80 kg dibagi tiga titik ubinan adalah 6,76 kg.

        Secara terpisah Endah Firiyah,SP,MP, Koordinator Penyuluh Kecamatan Cikarang Pusat, rumus perkiraan ubinan adalah hasil rata-rata timbangan (6,76 kg) dikali hasil bagi 10.000 meter persegi per luasan ubinan (6,25 m persegi) adalah 10,816 ton per ha. Perhitungan kotor produktivitas panenan itu mencapai 10,816 ton per ha.

   “Dari perhitungan tersebut setelah dikurangi 20 persen kesalahan (eror) timbangan dan lainnya, maka didapat HASIL BERSIH SEBANYAK 8,7 TON PER HA. Angka ini terbilang luar biasa, sebab produktivitas Desa Pasir Tanjung pada setiap panen hanya 6,5 ton per ha,” demikian Endah kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com

       Endah Fitriyah menambahkan bahwa pertanaman dengan pola Tabela ternyata tidak ketinggalan dibanding dengan pola persemaian benih. Bahkan dengan Tabela, hasilnya ada peningkatan sebanyak 2,2 ton per ha paling tidak untuk Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Dalam kaitan itu para petani senang dengan pola Tabela karena tidak perlu menunggu hujan turun, asalkan ada air sedikit saja, tanah bisa diolah dan benih ditabur. Petumbuhan padi ternyata bagus hingga panen dengan hasil yang bagus pula. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang