Cepat Tanam Padi Saat Musim Kemarau Tabur Benih Langsung Atau Tabela Jawabannya
Wednesday, 31st July, 2019 | 1287 Views

PERCEPATAN TANAM ATAU tambah tanam kendati di musim kering atau musim kemarau bisa dilakukan oleh para petani dengan pola tabur benih langsung atau Ta Be La padi sawah minim air. Benih padi (Oriza sativa) yang ditabur sudah berkecambah karena direndam 24 jam sebelumnya lalu ditabur di sawah yang tergenang air. Pola tabur benih semacam itu ke depan dikenal sebagai gogo sawah yang tidak butuh air banyak. Tanaman padi sawah dengan tabela merupakan jawaban atas kesulitan air di sawah akibat kemarau. Sedikit air sudah cukup untuk pertumuhan. Sedikit air lagi untuk pengisian malai cukup sudah. Dan…tinggal menantikan panen dari hamparan padi menguning berisi biji bernas.

 

       Tabela gogo sawah itu sesungguhnya bukan pola baru dan bukan teknologi baru dalam sektor pertanian. Memang banyak petani yang belum mengenal hal itu atau baru sebatas mendengar. Namun, kin sudah banyak petani di Indonesia yang melakukan tabela di lahan persawahan mereka. Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa padi bukan tanaman air. Para petani harus paham dan sadar tentang hal ini.

       “Tabela seolah baru karena banyak petani di berbagai daerah yang menyiapkan persemaian latu benih padi ditabur di situ dalam jumlah atau kerapatan yang banyak. Dengan tabela itu benih ditabur dengan tangan pada galengan selebar dua meteran, sehingga penaburan bisa dilakukan seorang diri atau dua orang. Efektivitas cara ini sudah baik dan ke depan tabela akan memanfaatkan alat atau mesin pertanian yang cara kerjanya mirip dengan trans-planter yang telah dikenal banyak petani,” demikian  paparan Dr Ir Ali Jamil di hadapan para petani di Kampung Cilampayan, Desa Pasir Tangjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat, belum lama berselang. Ali Jamil adalah Koordinator Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (Upsus PJK) Kementerian Pertanian di Provinsi Jawa Barat yang juga bekas Kepala Balai Besar Penelitian Padi, Balitbang Pertanian, Kementerian Pertanian di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.

Dengan Pola Tabela Jauh Menguntungkan

         Dia merujuk kebiasaan para petani di berbagai belahan dunia dengan mengatakan bahwa teknologi tabela sudah lama diterapkan. Tetapi, di Kabupaten Bekasi baru mengenal teknologi ini dan belum terbiasa dengan pola tanam langsung. Sebab, kini masih banyak kebiasaan petani di Indonesia dengan pola dengan transpalanting rice seeding atau benih berpindah dari persemaian, namun dengan direct seeding atau tabela ke lahan yang telah siap akan lebih berhemat atau menguntungkan.

       Disebutkan pula bahwa sebagai dampak dari perubahan iklim karena air kurang, sementara program ketahanan pangan harus berjalan, maka pemerintah terdorong harus tetap olah lahan dan dimaksimalkan seluruh lahan yang ada agar semuanya bisa ditanam. Dan untuk mengatasi persoalan tanam pada musim kemarau, pertanaman dilakukan dengan pola tabur benih langsung  atau tabela.

        Ali Jamil mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan menanam padi adalah kesadaran semua pihak yang harus terus dimunculkan, yaitu padi bukanlah tanaman air. Dalam budidaya padi harus terlalui empat fase atau tahap, seperti pertumbuhan atau vegetatif yang memang harus ada air. Fase inilah titik kritis dalam budidaya padi, di mana apabila tidak ada air matilah dia lantara “dihidrasi”.

       Pada masa pertumbuhan akar maupun daun air dibutuhkan, sehingga bakal batang muncul dengan baik dan kuat. Lalu pada fase kedua yang merupakan pembentukan anakan dengan jumlah maksimum masih diperlukan air secukupnya. Pada fase ketiga yang merupakan masa premordia atau tanaman bunting (meteng, boltok, pare beuneur) malai susu diperlukan lagi air. Kalau air kurang pada tahapan ini, maka malai yang terbentuk akan kurang. Panjangnya malai dan jumlah bulir setiap malai itu membutuhkan air. Kemudian fase keempatnya adalah masa pengisian gabah berupa bulir pada malai, sehingga tidak banyak yang hampa.

       “Pada masa pengisian bulir itu diperlukan air untuk mengikuti proses fotosintesa dari matahari sebagai tambahan makanan (fotosintad) tanaman agar menghasilkan biji pada keseluruhan malai dari ujung hingga pangkalnya. Jika air tak ada, maka pangkal malai sebagai proses pengisian terakhir hingga menjelang panen tidak sempat terisi,” demikian penjelasan Ali Jamil dengan mengurai proses tanaman yang akan menghasilakn biji pada malai untuk dipanen dengan gembira-ria.

Hasil Tabela Lebih Banyak

         Selanjutnya Ali Jamil yang kini menjabat Kepala Badan Karantina Pertanian itu menuturkan bahwa untuk lahan gogo sawah itu dimanfaatkan varietas padi unggul Mekongga. Sejatinya, selama ini para petani memahami pertanaman gogo itu ada pada lahan tegalan, ladang atau darat dan bukan di sawah yang berair. Di sisi lain varietas padi unggul Mekangga adalah padi sawah yang juga berkemampuan adaptasi sebagai gogo sawah. Padi gogo atau inbrida padi gogo (Inpago) lainnya adalah varitas Situ Bagendit, Situ Patenggang, Inpago 4 hinnga Inpago 10 dan Inpago Lipigo-4.

       “Kalau tetersediaan airnya lebih baik saya berharap nantinya di sini profitasnya bisa lebih tinggi dari profitas yang biasa mereka dapatkan. Kalau biasanya profitas yang didapat petaninya hanya 6 ton per hektare sampai 7 ton per hektarenya, harapan saya panen nanti profitasnya bisa 8  ton untuk satu hektar. Saat ini ketersediaan air cukup dan proses fotosintesa sempurna, maka hasilnya saya yakin pasti besar dan rendamennya juga pasti akan sangat bagus. Jadi, harapan saya paling besar adalah agar ara petani di Bekasi mampu mengubah pola pikir dan ikut pemikiran dan program pemerintah yang berupaya memberi keuntungan kepada masyarakat,” seru Ali Jamil.

            Dia juga berharap sekaligus menganjurkan agar melalu ola tabela itu semua lahan yang ada dengan kecukupan air di sekitarnya bisa tanaman sampai tiga kali atau mencapai indeks pertanaman (IP)-3 dalam setahun . Bukan hanya sekali setahun seperti selama ini. Melaui cara tabur langsung ini hasilnya tidak akan pernah kalah dengan tanam pindah  tetap lebih tinggi profitas yang tanam tabur ini atau tabela. Memang kenyataannya jumlah benih yang diperlukan lebih banyak daripada pembenihan di persemaian atau tanam pindah. Bisa dua kali lipat banyak benih dengan pola tabel daripada benih tanam pindah. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang