BKP Kementan Promosikan Pangan Organik Untuk Hidup Sehat
Monday, 23rd September, 2019 | 926 Views

 

KINI PIHAK BADAN Ketahanan Pangan atau BKP Kementrian Pertanian sebagai Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) terus bersinergi dengan berbagai kalangan mendorong pengembangan produk organik di Indonesia. BKP berupaya menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang terkait dengan organik sekaligus menguatkan pengawasan serta  promosi produk organik agar pasar produk organik semakin luas.

            Menurut Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dr Ir Riwantoro, konsumen yang menikmati pangan organik semakin beragam. Hal itu terjadi karena akhir-akhir ini mengkomsumsi pangan organik telah menjadi kecenderungan healthy lifestyle di masyarakat. Karena produk organik lebih sehat, segar, kandungan gizinya lebih baik dan lebih aman terhadap lingkungan.

         Diakui bahwa kecenderungan atau trend  mengkonsumsi pangan yang aman dan sehat kini tidak saja menjadi tuntutan masyarakat, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Satu alternatif pangan sehat yang banyak dicari adalah pangan organik. Selain sehat dan aman dikonsumsi, pangan organik diproduksi melalui budidaya sistem pertanian organik ramah lingkungan.

       “Satu cara memperkenalkan bahan pangan organik untuk konsumsi adalah melalui promosi produk organik seperti pameran yang digelar sekarang ini,” demikian sambutan tertulis Riwantoro yang dibacakan oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kementan Arpiyanto Dwi Nugroho, SP,MSc pada pembukaan Pameran Halo Organik digelar pada 21-22 September 2019 di Kawasan Central Park yang diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan bersama PT Arla Indofood  dan Aliansi Organik Indonesia (AOI).

       Kelompok Tani binaan Kementerian Pertanian yang  ikut berperan adalah Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Kelompok Usaha Bersama Mitra Mandala (gula aren), Kelompok Tani Margamulya (kopi), Kelompok tani Wangunsari (beras), kelompok tani Pringkasep (beras) dan kelompok tani Wargi Pangupay (sayuran dan buah).

         Mewakili AOI, Arief mengemukakan bahwa AOI menampilkan pelaku Pertanian Organik dari produk segar sampai olahan di Indonesia untuk dikenalkan khususnya kepada konsumen. Di tempat yang sama Managing Director Arla Indofood Ciptadi Sukono mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mendukung promo produk organik, agar produk organic semakin diterima dan masyarakat semakin sehat.

     Manfaat produk organik yang lebih menyehatkan ini juga diungkapkan Silva, seorang pengunjung yang sering mengikuti pameran dan kuliner organik. Ia mengaku selalu mengkonsumsi produk organik karena mempunyai rasa yang lebih manis dan lebih menyehatkan tubuh.

        Selanjutnya Apriyanto yang mewakili OKPO menyebutkan bahwa ke depan pameran produk organik akan terus di dorong dengan melibatkan stake holders pelaku organik yang lebih luas. Sebab, pasar organik begitu menjanjikan.

      Acara yang melibatkan BKP, AOI, dan ARLA Indofood ini merupakan langkah awal dari menginisiasi kerjasama organik yang lebih luas lagi untuk dapat mewujudkan Hari Organik di Indonesia. Pertumbuhan pasar produk organik di Indonesia cukup pesat,  salah satunya ditandai dengan jumlah produk organik yang tersertifikasi pada 2018 sebanyak 456 produk. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan ekspor produk organik ke berbagai negara terus meningkat sebesar 15 persen per tahun.* sembada/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang